Korban bersama sepeda motornya terpental sejauh 15 meter setelah tertabrak kereta. Diketahui pasangan ini bernama Ujang (54) dan istrinya, Nining (52) warga Buaran.
Menurut keterangan keluarga korban, Isma (30), korban hendak pergi untuk menjemput cucunya di Buaran 2 setelah mencoblos di TPS.
“Kan saya tanya sama korban, mau kemana abis nyoblos? Trus korban bilang mau jemput cucunya di rumah anaknya di Buaran 2,” ungkap Isma.
Isma sempat merasa aneh terhadap sikap Nining. Menurutnya, Nining biasanya selalu banyak bicara, namun saat terakhir bertemu ia terlihat pucat dan hanya diam saja.
“Saya ketemu pas korban mau menjemput cucunya, yang saya lihat mukanya Nining pucat Mas dan sikapnya berbeda seperti biasanya yang selalu banyak bicara, tetapi tadi dia hanya diam saja,” ujar Isma.
Menurut keterangan saksi mata, Didi (38), saat melintas ban sepeda motor yang dikendarai oleh pasutri itu tersungkur diantara rel kereta, dan disaat yang bersamaan melintas KA Cirebon Ekspres.
“Ban sepeda motornya nyangkut di tengah rel, soalnya kan itu jalannya hanya tumpukan batu. Terus korban tertabrak kereta,” kata Didi.
Menurutnya, saat kejadian penjaga palang pintu sedang menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada DKI sehingga rel hanya ditutup setengah palang pintu yang hanya dibuat dari bambu.
“Penjaga palang pintunya tidak ada Mas. Lagi ikut nyoblos. Makanya palangnya ditutup setengah supaya pengendara yang lewat hati-hati saat melintas,” ungkap Didi.
Sekitar pukul 13.00 WIB, pihak kepolisian bersama mobil ambulance tiba di TKP untuk mengevakuasi jenazah korban. Selanjutnya korban dibawa ke RSCM dan sepeda motor merek Vega bernomor polisi B 6873 FRM dibawa ke Unit Lantas. (Tony)