Breaking News
https://sumber5.blogspot.co.id
Minggu, 04 Juni 2017

Bedah Buku : Mohammad Idris, Pengabdian Tiada Henti AnakBetawi Pendobrak Tradisi


Cover Buku Pengabdian Tiada Henti Kh M Idris A Somad,(fto ; Gatot LDN).


Literasidepoknews

Walikota Depok, Kh. DR. Idris Abdul Shomad, menjadi pembicara utama dalam acara bedah buku, "Mohammad Idris - Pengabdian Tiada Henti" yang dilaksanakan di Masjid Assalam, Komplek Perumahan Departemen Penerangan RI, Sukatani, Tapos minggu pagi, 4 Juni 2017.

"perjalanan anak betawi, bernama Mohammad Idris ini penuh warna, laksana pelangi. Belum genap usianya lima tahun, ibunda sudah tiada. Saat remaja dirinya sudah jauh dari keluarga. Semua bukan kebetulan. Ada rencana Allah Azza wa Jalla, Allah ingin memberikan tempaan untuk masa depan, Idris muda. Keberhasilan datang dengan perjuangan yang tidak ringan.
Ia lakoni skenario Allah dengan ikhtiar gigih dan penuh kesabaran. Ia berkubang dalam "kawah candradimuka" yang hingga kini selalu dikenangnya. Tempaan dari pondok membuatnya memiliki kunci untuk terus mengabdi tiada henti.
"kullu sya in sayakuunu jamiilan fi waqtihi. Semua itu akan indah pada waktunya.
Demikian penggalan  kata pengantar
Buku Mohammad Idris, Pengabdian tiada henti ditulis oleh Arief Muhajir. Sementara kata pengantar oleh M. Yusuf Kalla dan Hidayat Nur Wahid.

Acaranya yang sedianya dilaksanakan pada pukul 09 pagi, tapi molor,  karena Walikota Depok baru hadir dilokasi bedah buku pada pukul 09.55 wib, keterlambatan Idris datang pada acara bedah buku, karena sebelumnya melayat kerumah ketua RT dilingkungan tempat tinggalnya, dan tepat pukul 10.00 wib.
Acara bedah buku dibuka dengan pembacaan kalam ilahi oleh ustad Hasrun Hasan, lalu dilanjut dengan sambutan Ketua DKM Masjid As Salam.

Walikota Depok, selaku pembicaraan utama pada acara bedah buku "Mohammad Idris, pengabdian tanpa henti" memulai dengan memperkanal ASN yang hadir pada acara tersebut. Lalu dirinya memulai dengan mengatakan bahwa awalnya menolak untuk membuat buku tentang diri sendiri, karena dikhawatirkan takut terjebak pada subjektifitas diri sendiri, namun setelah melalui renungan yang dalam, akhirnya dirinya mau menerima Arief Muhajir untuk menulis buku tentang dirinya.

Dirinya mulai menuturkan kisah hidup dan kehidupan dirinya dan keluarganya. Diselingi dengan tawa yang lepas, Walikota Depok bercerita tentang masa kecil dan masa mudanya. Idris bercerita bahwa dirinya sangat menikmati kehidupan di pesantren Gontor, Jawa Timur. Ia bangga sekali pernah menikmati tempaan di Gontor, karena dari sanalah ia mendapatkan ilmu dan akhirnya mendapatkan kunci pembuka jendela dunia.
Idris juga mengatakan bahwa selepas dari Gontor, dirinya mendapat anugerah dari Allah SWT dan dikirim ke Saudi Arabia, karena hasil tes ia tidak lulus untuk melanjutkan pendidikan di Saudi Arabia, dirinya berada di posisi rangking ke 13, sementara jatah untuk belajar di Saudi Arabia hanya 10 besar, namun takdir berbicara lain, tiga rekannya yang sebelumnya lulus tes, kemudian batal berangkat karena berbagai sebab, ia yang berada pada ranking 13 akhirnya diputuskan untuk berangkat ke Saudi Arabia guna melanjutkan pendidikan.

Idris Abdul Shomad, yang pada acara bedah buku, didampingi oleh istri tercinta, Bunda Elly Farida,  menurut bunda Elly bahwa separuh dari usia pernikahannya dengan sang suami tercintanya, diisi dengan kegiatan sosial kemasyarakatan dan keagamaan. Dirinya menikah dengan Idris pada juli 1988, awalnya ia mengatakan bahwa enggan bersuamikan anak betawi, tetapi Allah SWT mentakdirkan dirinya berjodoh dengan anak betawi, Idris Abdul Shomad. Dan hingga kini ia dan sang suami tetap konsisten hidup dalam maghligai islam yang kaffah.
Bunda Hj. Elly Farida menyatakan bahwa, dirinya sangat beruntung karena Allah SWT memberikan pasangan hidup, yang bukan saja sebagai suami, tetapi Idris Abdul Shomad baginya adalah seorang teman, sahabat dan guru buat dirinya.

Bunda Elly Farida juga bercerita kalau ia pernah menjadi editor atas 2 buku yang ditulis sang suami, tatkala berada di Saudi Arabia, meski tidak dicantumkan namanya, tp baginya, ia mencoba meneladani kehidupan Siti Khodijah (red:istri baginda Rasulullah Muhammad SAW) dengan tetap mendukung perjalanan hidup sang suami.

Sementara Arief Muhajir selaku penulis buku dilokasi bedah buku mengatakan pada awak LDN, bahwa dirinya mencoba mengangkat sisi humanis seorang KH. DR. Idris Abdul Shomad, saat Idris kecil, muda dan hingga kini, menjabat Walikota Depok.

"buku biografi ini berusaha memotret perjalanan seorang anak betawi yang dihidupnya penuh dinamika. Idris muda mampu meraih ilmu hidup dan akhirnya bisa mendapatkan kunci untuk membuka jendela dunia" ujar Arief dalam kata pengantarnya selaku penulis buku.
Dirinya menambahkan bahwa perjuangan hidup seorang Idris patut menjadi suri tauladan bagi kita semua, utamanya bagi generasi muda, untuk berani mengambil sikap, tentunya sikap yang positif demi kehidupan masa depan, jangan pernah takut menghadapi kerasnya gelombang kehidupan, dan jangan pernah berhenti untuk terus berjuang.
Dalam buku yang ditulisnya juga memaparkan, Idris adalah sosok yang tak berhenti mengabdi!. Idris Sepulang dari Arab Saudi menjadi dosen dan juga aktif di LP2S al Haramain, Ikadi maupun MUI. Hingga Idris dipercaya menjadi Wakil Walikota Depok, dan kini menjadi Walikota Depok periode 2016 - 2021.

Hadir pada acara bedah buku, antara lain kepala Dinas Komunikasi dan Informasi, Kadis Karpus, Kepala RSUD Depok, Camat Tapos dan lurah Sukatani, ibu ibu majelis dan DKM masjid As Salaam serta warga sekitar komplek perumahan.

Acara bedah buku di akhiri dengan sholat zuhur berjamaah, dengan imam Walikota Depok, KH. DR. Mohammad Idris Abdul Shomad,  seakan mengisyaratkan "Pengabdian Tiada Henti" bagi seorang Idris Abdul Shomad.(Gatot LDN).

Editor ; Rahmat Budianto

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2014 sumber5 All Right Reserved