Walikota Depok, Gelar Pemberian Dana Penguatan Kinerja bagi RT, RW dan LPM se Kecamatan Bojongsari
Walikota Depok M Idris Somad bersama para penerima penguatan kinerja RT RW dan LPM se Kecamatan Bojong sari,(fto ; Gatot LDN).DEPOK Bojong sari LiterasiDepoknews.Com
Bertempat di aula kantor Kecamatan Bojongsari, Walikota Depok, KH. Idris Abdul Shomad membagikan dana penguatan kinerja bagi RT, RW, dan LPM se wilayah Kecamatan Bojongsari, kamis, 8 Juni 2017.
Para penerima Dana Penguatan Kerja yang terdiri dari para RT, RW, dan LPM se kecamatan Bojongsari tampak sudah hadir sejak setengah jam sebelum acara dimulai. Tampak wajah wajah yang bersemangat terlihat dan tergambar dari raut wajah para calon penerima dana penguatan kinerja.
Acara di awali dengan membaca basmallah, kemudian dilanjut dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia.
Walikota Depok yang datang didampingi Bunda Elly selaku ketua tim penggerak PKK Kota Depok.
Dalam sambutannya Usman Heliyana selaku Camat Bojongsari mengatakan, bahwa pemberian dana penguatan kinerja RT, RW dan LPM se kecamatan Bojongsari yang terdiri dari 7 kelurahan/ LPM, 355 RT dan 86 RW adalah bentuk cinta Walikota Depok kepada warga masyarakat kecamatan Bojongsari, terbukti ditengah tengah kesibukannya, Walikota Depok berkenan hadir ke kecamatan Bojongsari bahkan bersama Bunda Elly selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kota Depok, untuk itu dirinya juga meminta kepada para penerima dana penguat kinerja dalam hal ini, RT, RW dan LPM se kecamatan Bojongsari untuk juga kembali memberikan cintanya kepada walikota Depok dalam bentuk partisipasi aktif dalam mensukseskan program-program Pemerintah Kota Depok, seperti Kota Layak Anak dan RW ramah anak, dan program program Pemkot Depok lainnya.
Dana penguatan kinerja untuk tingkat RT menerima Rp. 741.000,- , RW sebesar Rp. 912.000,- sementara untuk LPM memperoleh sebesar Rp. 1.197.000,- dana tersebut masih di potong pajak sebesar 5 %
Sementara Eka Bachtiar, Kepala Dinas BPAMK Kota Depok saat dimintai keterangannya oleh awak LDN.Com di lokasi pemberian dana penguatan kinerja mengatakan bahwa untuk tahun ini ada peningkatan yakni sebesar 10 ribu rupiah. Ia tidak menampik kalau pada pemberian tahun depan bisa bertambah, itu tergantung dari PAD Kota Depok.
Eka yang juga merupakan ketua panitia pelaksana pemberian dana kinerja mengatakan bahwa, untuk kecamatan Bojongsari diberikan kepada 355 RT, 86 RW dan 7 LPM.
Dalam kesempatan yang sama wawancara dengan awak LDN, Walikota Depok, KH. Idris Abdul Shomad memaparkan bahwasanya PAD kota Depok baru mencapai 980 milyar rupiah, dirinya berharap kedepan PAD depok bisa tembus angka 1 Triliyun rupiah, agar dana penguatan kinerja juga bisa bertambah nominalnya.
"saat ini PAD Depok, baru 980 milyar rupiah, harapan saya kedepan bisa tembus angka 1 Triliyun agar dana penguatan kinerja bagi RT, RW dan LPM juga bisa bertambah" kata Idris.
Dia juga menambahkan niatnya untuk merubah Perraturan Daerah (Perda) 2010 yang berkenaan dengan pelimpahan kewenangan yang didalamnya mengatur tentang adanya dana penguatan kinerja, anggaran berbasis kinerja akan lebih menampakkan hasil yang nyata. Katanya kepada pewarta.
Sebelumnya dalam amanahnya yang di sampaikannya di hadapan RT, RW dan LPM se Kecamatan Bojongsari, sebagai calon penerima dana penguat kinerja, Walikota Depok menyatakan agar dana penguat kinerja ini benar benar dapat di manfaatkan dengan baik, dibutuhkan inovasi untuk mencapai sesuatu yang lebih baik. Dia menceritakan tentang sebuah inovasi yang kemudian dapat merubah perilaku masyarakat setempat. Dalam ceritanya walikota Depok mengilustrasikan sebuah desa di jawa, yang mana pengendara sepeda motor acapkali memacu kendaraannya dengan kencang, kepala desa yang di ilustrasikan olehnya membuat aturan, "jalan pelan pelan banyak anak-anak" tapi tak membuahkan hasil, lalu dirubah menjadi "jalan pelan pelan banyak orangtua menyeberang jalan" juga tidak membuahkan hasil, para pengendara masih saja memacu kendaraannya dengan kencang., sambil menahan tawa, Idris kemudian menlanjutkan cerita ilustrasinya, lalu lanjutnya, kemudian untuk ketiga kalinya, kepala desa tersebut merubah himbauannya menjadi *Jalan pelan pelan, banyak wanita mandi* dan ternyata berhasil, para pengedara tidak lagi memacu kendaraannya bahkan ada yang menuntunnya.., cerita Idris disambut gelak tawa seisi aula.
Dirinya menyatakan agar cerita yang tadi di ceritakannya agar diambil saripati positifnya, yakni di butuhkan inovasi untuk merubah mainstream pola pikir dan pola hidup suatu masyarakat yang sudah melembaga.
Sementara pada kegiatan pembagian dana penguatan kinerja bagi RT, RW dan LPM se kecamatan Bojongsari, Bunda Elly berkenan memberikan pencerahan, yang dalam paparannya, dirinya menekankan akan arti pentingnya pencapaian kota yang layak anak, agar kedepannya Depok kota yang kita cintai bersama benar benar dapat menjadi kota yang kita idam-idamkan bersama.
Dirinya juga sempat berang dan terperangah berkaitan akhir-akhir Ini marak beredar di media sosial tentang adanya peristiwa ataupun berita berkaitan kota depok yang menjurus negatif. Naluri seorang ibu yang terlihat jelas saat menyampaikan kekhawatirannya berkaitan semakin maraknya gelombang demoralisasi yang menggerus nilai nilai kepatutan dan keimanan anak-anak di kota Depok.
Bunda Elly berharap dan berpesan untuk kiranya para orangtua untuk berperan semaksimal mungkin dalam pembinaan anak-anak dirumah. Ia juga menyampaikan ada empat titik di tubuh seorang anak wanita yang tidak boleh di sentuh, selain oleh ibundanya, yakni : mulut, dada, perut dan bagian belakang (red:bokong) - hal ini menurutnya harus di sosialisasikan agar kelak di kota Depok, terbangun generasi penerus yang cerdas dan mempunyai pondasi keimanan yang kokoh.
Bunda Elly mengakhiri pencerahannya tentang sosialisasi pencapaian kota layak anak dan RW ramah anak yang berbasis keharmonisan keluarga dengan mengajak kepada semua komponen untuk bahu membahu menciptakan lingkungan yang ramah anak dan layak anak.(Gatot LDN).
Editor ; Rahmat Budianto
0 komentar:
Posting Komentar