*Pahlawan Kebersihan, Kota Depok*
Wanita pesapon pahlawan kebersihan yang terlupakan,(fto; Gatot Literasi).Literasidepoknews
"tukang sapu, bawa sapu, masuk kekantor bersihkan yang kotor..
Mandor kotor, cukong kotor, semua yang kotor, awas kena sensor" penggalan bait lagu Sapuku, sapumu, sapu sapu Iwan Fals.
Dengan peralatan yang sederhana, yakni sapu dan serokan, serta masker penutup hidung, wanita wanita perkasa berseragam kuning orange ini membersihkan sampah dan debu di sepanjang jalan di Kota Depok.
Wanita wanita perkasa ini, dikenal dengan sebutan "Pesapon" yang memang sejak puluhan tahun telah bekerja sebagai pesapon di Kota Depok, kebersihan Kota Depok tidak bisa dilepaskan dari jasa mereka, Wanita Pesapon Kota Depok.
Adalah ibu Bona, pesapon yang di jumpai awak LDN di jalan saat sedang bersemangat menunaikan tugas tanggung jawabnya, kamis pagi, 22 Juni 2017, mengatakan bahwa dirinya adalah petugas honor, dengan bayaran Rp. 80.000,- / hari. Bagi dirinya yang harus menopang ekonomi keluarga dengan suami yang sudah renta dan empat orang anak, kehidupan ini terasa amat menyesakan rongga dada ini, namun ia mengaku sebagai muslim dirinya harus mampu dan mau menerima semua ini sebagai bagian dari takdir Ilahi.
"honor 80 ribu per hari, ya kalau sebulan, setelah dipotong untuk BPJS dan lain lain terimanya 1.9 jutaan, berat memang, saya kan harus menopang keluarga, suami udah ga bisa apa apa, anak empat..tapi mau gimana lagi, orang islam kan diajarin kudu iklas menerima suratan takdir ilahi" kata bona pelan dengan linangan airmata.
Dirinya mengaku sudah sepuluh tahun bekerja sebagai pesapon.
Ditempat terpisah, adalah Ibu Jamah, wanita pesapon yang juga sudah puluhan tahun bekerja sebagai pesapon, mengatakan hal yang hampir sama dengan rekan se-pesapon.
"alhamdulillah, meski berat tapi kita mah bersyukur, terima kasih pa walikota, terima kasih pa Pradi" katanya bersemangat. Jamaah yang suaminya juga sudah tak mampu mengais rejeki demi keluarga, dengan tabah dirinya mengambil alih tugas suaminya.
Jamaah, wanita pesapon mengatakan, "kalau ga masuk tapi ada ijin, honor ga dipotong, tapi kalau ga ada ijin, honor dipotong"
Saat disinggung soal THR, baik Bona maupun Jamaah mengatakan bahwa THR sudah diberikan, sebesar Rp. 1.672.000,- , Jamaah dengan suara pelan mengatakan, kalau bisa honor dinaikan agar kami para pesapon dan keluarga dapat lebih merasakan kebahagian dan kesejahteraan hidup.
Memang tak dapat dipungkiri bahwa beban hidup yang harus ditanggung oleh para pesapon demi keluarganya, sungguh amat berat, belum lagi dalam beberapa hari kedepan, Idul Fitri segera datang menyongsong, hampir dipastikan bahwa sesak dada wanita pesapon dan keluarganya menjadi semakin berat, namun hidup tetaplah harus mereka jalani meski dengan tertatih dan nafas yang tersengal sengal.
Jika Pemerintah Kota Depok dapat meraih piala Adipura, maka para pesapon adalah orang pertama yang harus menerima penghargaan
"tukang sapu, kuli PU, besar jasamu, dengan sapu ganyang sampah dan debu, tuk sesuap makan..,
Tukang sapu kuli PU juga di sapu, kok bisa begitu.." iwan fals.(Gatot Literasi).
Editor ; Redaksi
0 komentar:
Posting Komentar