Breaking News
https://sumber5.blogspot.co.id
Kamis, 01 Juni 2017

Nilai Luhur Pancasila hanya dijadikan Retorika dan Komoditas Politik belaka

Standarkiaa Latif - Ketua Umum SAKTI,(fto ; Gatot).


Wawancara eksklusif bersama Standarkiaa Latif - Ketua Umum SAKTI

JAKARTA,- Literasidepoknews.com
Geliat semangat memperingati hari lahir Pancasila, 1 Juni begitu amat terasa, bahkan Jokowi mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) No 24 tahun 2016, tentang penetapan 1 Juni sebagai hari lahir pancasila dan menjadi hari libur nasional, sebegitu besarnya penghargaan Pemerintah kepada kelahiran Dasar Negara RI, Pancasila.

pertanyaan besar menggelayut dalam benak anak bangsa, apakah memang penghayatan dan pelaksanaan nilai nilai luhur Pancasila hanya sebatas seremonial belaka.

Mencoba menjawab pertanyaan tersebut,  awak LDN.com  melakukan wawancara eksklusif dengan Ketua Umum Serikat Kerakyatan Indonesia (SAKTI), Standarkiaa Latief di Kantornya,
jalan HR Rasuna Said, Kuningan Jakarta Selatan, kamis, 1/06/ 2017.

Standarkiaa Latief, pria berperawakan tinggi, kulit sawo matang - warna kulit kebanyakan masyarakat bangsa Indonesia. Kumis tipis menghiasi senyum bersahaja pria yang akrab di sapa Kiaa ini mengawali sikap penilaiannya tentang implementasi nilai luhur Pancasila, dengan mengatakan bahwa Pancasila dilahirkan sebagai landasan sosiologis kultural dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara,  dan menurutnya sampai saat ini masih jauh dari harapan  penggali pancasila,  Proklamator Kemerdekaan Indonesia, Bung Karno.
Dirinya dengan tegas menyatakan bahwa nilai nilai luhur pancasila sampai detik ini belum di implementasikan dengan baik, benar dan berkelanjutan, baru sekedar seremonial belaka. Menurutnya implementasi nilai luhur pancasila hanya dijadikan retorika dan komoditas politik belaka.
Kiaa yang mantan aktifis 80 an mengatakan sejatinya nilai nilai luhur pancasila harus di contohkan oleh para elit politik dalam kepemimpinan nasioanal dari mulai atas hingga kebawah, tetapi yang terjadi justru sebaliknya yakni polarisasi perilaku korupsi, bahkan korupsi secara bersama sama dan terang terangan sebagimana kasus e-ktp, orientasinya adalah kapitalisasi diri, fitnah yang keji dan sistematis serta terjadinya diskriminasi hukum demi kepentingan pemilik modal,
"implementasi nilai nilai luhur pancasila saat ini ga jelas, bahkan jauh dari harapan penggalinya, Bung Karno, pancasila itu mustinya dijadikan pijakan sosiologis kultural dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara, ini edan..,kalau memang nilai luhur pancasila di implementasikan dengan baik, benar dan berkelanjutan, ga bakalan itu, 300 an kepala daerah, mulai gubernur, bupati, walikota berstatus terpidana korupsi" papar Kiaa bersemangat.

Kiaa yang juga pendiri KIPP kembali menyatakan keprihatinannya, dirinya mengatakan bahwa kondisi kebangsaan saat ini tengah memasuki fase kritis, adu domba antar anak bangsa seakan menjadi pembuktian bahwa nilai luhur pancasila hanyalah retorika belakan, dan menjadi komoditas politik kekuasaan pun juga pancasila dianggap  hanya sebuah kumpulan kalimat yang wajib di Hafalkan tanpa wajib untuk di implemtasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Lalu lanjutnya,  "jika Pancasila serius dipakai sebagai pedoman ideologi bangsa negara, maka tidak akan lahir dan berlaku di Indonesia 100 an UU yg berorientasi kepada kepentingan asing, dan UU itu semua sudah berlaku saat ini di tanah air, ini bukan manifestasi dari nilai luhur pancasila, edan !!!" kata Kiaa sungguh sungguh.

Seraya merapikan buku di meja kerjanya, dia mengatakan, bahwa Jiwa Pancasila sejati tidak akan memanipulasi hak hidup rakyat demi komoditas bisnis segelintir pemodal besar yg handal mengkooptasi pejabat publik demi kepentingan proyek.
Standarkiaa Latief kembali mengingatkan agar jangan main main dengan nilai luhur pancasila, kita segenap anak bangsa harus bersedia dan mau untuk berjuang dan mengembalikan nilai luhur pancasila yang saat ini tengah di kangkangi, Mari Bung Rebut Kembali, pancasila dan nilai nilai luhurnya adalah dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat indonesia, bukan oleh dan untuk bangsa asing dan elit politik bejad. Implementasi nilai luhur pancasila yang baik, benar dan berkelanjutan akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan kehidupan rakyat, kata Kiaa mengakhiri wawancara eksklusif.(Gatot LDN).

Editor ; Rahmat Budianto

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2014 sumber5 All Right Reserved