Kepengurusan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekrenasda) Kota Depok Resmi dikukuhkan
Walikota Depok dan Bunda Ely serta para pengurus Dekrenasda yang baru di kukuhkan,(Gatot Literasi).
DEPOK Balaikota,- literasidepoknews
Hari ini, jumat 9 Juni 2017 merupakan saat yang di nantikan, khususnya bagi pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekrenasda) Kota Depok, betapa tidak, karena hari ini adalah pengukuhan kepengurusan Dekrenasda Kota Depok di bawah pimpinan bunda Hj. Elly Farida.
Bertempat di ruang Edelweis lantai 5 gedung Balaikota Depok, dilaksanakanlah pembacaan Surat Keputusan (SK) tentang pengesahan susunan kepengurusan Dekrenasda Kota Depok, periode 2016 - 2021.
SK No. 05/SK/dekrenasda/V/2017 itu sendiri adalah tentang Pengesahanan susunan kepengurusan Dekrenasda Kota Depok, yang ditanda tangani oleh Hj. Netty Prasetiyanti Heryawan istri Gubernur Jawa Barat, selaku Ketua Dekrenasda Propinsi Jawa Barat.
Bunda Elly dalam sambutannya menyatakan keinginannya untuk segera bekerja keras dengan cerdas demi tercapainya tujuan Kota Depok, yakni menjadi kota yang Nyaman, Unggul dan Relegius.
Dirinya juga mengatakan agar lewat Dekrenasda semua komponen untuk turut serta menumbuh kembangkan berbagai kreasi kerajinan, agar kedepan hasil kerajinan daerah Kota Depok dapat bersaing dengan daerah lainnya, lewat program pembinaan, pendampingan dan bantuan pemasaran atas hasil kerajinan para pengrajin yang dibina oleh dekranasda Kota Depok. Ia juga berharap kiranya lewat Dekrenasda akan muncul ikonik untuk Kota Depok.
Bunda Elly juga membacakan puisi yang memuat tentang perjuangan dan pengorbanan yang tak akan berhenti sampai akhir hayat.
Dirinya juga menyinggung tentang zona merah margonda terkait penelitian bahwa di depok ada sekitar 224 orang yang terjangkit virus HIV yang seratus dua puluh dua orang diantaranya adalah gay (red:kaum penyuka sesama jenis bagi pria).
Ia juga meminta agar Dekrenasda dapat menjadi solusi alternatif bagi generasi muda agar tidak terjerumus dalam hal hal yang negatif, yang merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Bunda Elly juga menyatakan agar kiranya para anggota DPRD Kota Depok untuk mengajak para tamunya mengunjungi kantor Dekrenasda dan membeli sauvenir hasil karya anak anak depok.
Sementara Walikota Depok, dalam arahannya memaparkan ide awal dibentuknya Dekranas, yakni ingin mengedepankan atau menampilkan hasil hasil kerajinan daerah diseluruh indonesia agar mempunyai nilai ekonomis, sementara untuk daerah, harapan itu ada di pundak pengurus Dekrenasda, begitu pun untuk Dekrenasda kota Depok, dirinya berharap akan muncul pengrajin pengrajin dari depok yang mampu menghasilkan kerajinan yang memiliki nilai ekonomis.
Dirinya meminta kepada Dekrenasda Kota Depok, agar terus berinovasi, kerja keras dengan cerdas akan lebih memperoleh hasil yang maksimal.
Walikota Depok juga mengisyaratkan agar segenap komponen untuk turut berperan, hal ini ia kaitkan dengan adanya perubahan mainstream dari "membangun daerah" berubah menjadi "daerah membangun".
Dirinya juga menyampaikan tentang, perlunya di pikirkan tentang out come bukan saja out put saja, untuk itu Walikota Depok memperkenalkan tiga pilar pembangunan plus satu, yang terangkum dalam ABG keCe, yang merupakan akronim dari Akademisi, Bisnis, dan Goverment serta Community.
Seperti biasa di penghujung, M idris berpantun *kali semanan sdh penuh sampah, buaya pun pada kaga betah, Zaman boleh berubah tapi Budaya tetap membawa berkah*.(Gatot LIterasi)
Editor ; Rahmat Budianto)
0 komentar:
Posting Komentar