Eddy Faisal: Depok Kota Macet
Literasidepoknews. LEMBAH GURAME -- Hingga saat ini Depok masih kesulitan mencari identitas atau jatidirinya, sebutan Depok sebagai Kota Belimbingpun dinilai tidak pantas.Hal itu disampaikan tokoh muda Depok, Eddy Faisal, saat menjadi pembicara di sesi dialog interaktif perayaan HUT ke-7 Republik Facebook Depok (RFD) yang dihelat di Lembah Gurame, Depok Jaya, Jumat (27/1/17).
"Buah belimbing itu ada masanya, dan lahannya pun terancam beralih fungsi. Seharusnya ikon Depok itu tidak dipengaruhi masa atau waktu, harus terus lestari, "kata Eddy Faisal yang juga pengusaha muda ini.
Dia menandaskan, sebutan Depok yang paling layak dan pantas adalah sebagai Kota Macet. "Ikon Depok yang pas yaitu Kota Macet," ujarnya.
Dipaparkan Eddy, penilaiannya itu didasarkan realita sebenarnya, dan warga Depok sangat merasakan parahnya kemacetan di kota ini, terutama di kawasan Jalan Margonda.
Menurutnya, terjadinya kemacetan di Kota Depok lantaran sejak awal pemerintah salah melakukan tata kelola sebuah kota. Dampaknya, saat ini menjadi kesulitan untuk mengatasinya.
"Seharusnya sejak awal pemerintah melakukan identifikasi dan deteksi penyebab bakal terjadinya kemacetan, serta merumuskan solusinya," katanya lagi.
Meski begitu dia mengaku optimistis Depok akan terbebas dari kemacetan, asalkan pemerintah kota Depok di era Idris-Pradi memiliki kemauan kuat untuk menangani dan mengatasinya.
"Jika tidak ingin disebut sebagai Kota Macet, pemkot Depok harus bersungguh-sungguh mengatasi kemacetan dan kesemrawutan," demikian Eddy Faisal.
Perayaan HUT ke-7 RFD juga dihadiri Wakil Walikota Pradi Supriatna, mantan Walikota Depok Badrul Kamal, Anggota DPR RI Ir Nuroji, Anggota DPRD Jawa Barat Hasbullah Rahmad, mantan Kepala Dinas Pertanian Kota Depok Rumanul Hidayat, Ketua LPM Kota Depok Mpun Sunardi, Ketua Fahmi Tamami Kota Depok Kyai Abubakar Madris, pemerhati politik Kota Depok Muhammad Rony, praktisi Media Amiruddin, Presiden RFD Amas

0 komentar:
Posting Komentar